5 langkah yang harus dilakukan ketika kamu menemukan hewan sakit di shelter

Beberapa hal yang harus dilakukan ketika menemukan hewan sakit di shelter. Langkah ini diambil untuk meminimalisir terjadi penularan ke hewan lain atau para pekerja di shelter.

Disadur oleh : Drh. Mikeu Paujiah, Dipl. Ed. Montessori

1. Laporkan ke dokter hewan yang ada di shelter

Jika pekerja menemui hewan yang sakit (tidak mau makan, lemas, air tetap utuh, tempat pup kering) sebaiknya segera lapor ke dokter hewan. Sekecil apapun gejalanya akan berpotensi menyebabkan wabah jika diabaikan.

2. Isolasi hewan yang sakit

Pisahkan hewan yang sakit di area khusus yang disediakan di shelter atau jika shelter tidak mempunyai area tersebut, dapat memindahkannya ke fasilitas kesehatan hewan. Membiarkan hewan sakit berada satu area dengan hewan sehat bukanlah pilihan bijak. Karena penyebaran penyakit di shelter lebih cepat dan dapat memperburuk keadaan hewan lainnya. Isolasi dilakukan hingga hewan dinyatakan sembuh.

3. Diagnosa Penyakit

Dokter hewan di shelter wajib menemukan penyebab terjadi penyakit pada hewan, hal ini bertujuan untuk dapat menelusuri asal muasal infeksi terjadi, sehingga seluruh pekerja dapat mulai melakukan pencegahan dan desinfeksi. Selain itu, diagnosa berguna untuk mengobati penyakit hewan secara tepat. Jika penyebab terjadinya infeksi belum ditemukan, dokter dapat membuat dugaan sementara dan mulai mengobsevasi hewan yang kontak dengan hewan sakit (atau yang satu kandang).

4. Nekropsi jika hewan ditemukan dalam keadaan mati

Jika hewan ditemukan dalam keadaan mati, maka segera lakukan nekropsi untuk melihat kerusakan dalam organ sehingga dokter hewan berdasarkan informasi nekropsi yang telah ditemukan akan melakukan diagnosa.

5. Jika terjadi wabah (banyak hewan yang sakit dalam sekali waktu).

Pisahkan hewan yang sakit, beresiko (pernah kontak dengan hewan sakit), dan tidak terpapar. Tutup hewan masuk dan keluar(adopsi) selama wabah terjadi dan sumber penyakit belum ditemukan untuk menghindari penyebaran penyakit.

Sumber tulisan :
https://www.sheltervet.org/assets/docs/shelter-standards-oct2011-wforward.pdf