Bahaya daging anjing bagi Kesehatan manusia

Diperkirakan 30 juta anjing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahun di seluruh Asia dalam perdagangan brutal yang melibatkan kekejaman yang mengerikan terhadap hewan dan seringkali, aktivitas kriminal. Dari 10-20 juta anjing disembelih di China, hingga 1 juta di Korea Selatan, 1 juta di Indonesia, dan sekitar 5 juta di Vietnam; 80.000 atau lebih dari kelompok terakhir ini diimpor dari Thailand, Laos dan Kamboja. (Humane Society International).

Oleh: Drh.Mikeu Paujiah, Dipl.Montessori

Tingginya angka pembunuhan identik dengan tingginya permintaan akan daging ini.

Tapi tahukah kamu, mengkonsumsi daging anjing sangat berbahaya untuk Kesehatan manusia secara global?

4 Alasan Perdagangan daging anjing berbahaya bagi manusia.

1. Meningkatkan Resiko Rabies Pada Manusia.

Penelitian oleh National Institute of Hygiene and Epidemiology (NIHE), 2007-2009: Dari 23 pasien dengan konfirmasi laboratorium rabies antara tahun 2007 dan 2009, 22% tidak memiliki riwayat gigitan anjing atau kucing, tetapi mereka memiliki pengalaman menyembelih anjing atau kucing, atau memakan dagingnya. Penelitian oleh Wellcome Trust of Great Britain, 2009: Wertheim et al.menerbitkan studi kasus dua pria yang meninggal karena rabies yang dikonfirmasi laboratorium setelah membunuh, menyembelih, menyiapkan dan memakan hewan yang terinfeksi rabies.

 

2. Meningkatkan resiko
penyebaran rabies antar daerah.

Penyebaran virus rabies lintas provinsi dan lintas negara dipercaya sebagai salah satu aspek yang bertanggung jawab memperburuk epizootik rabies anjing di Indonesia dan Cina, dan WHO telah secara eksplisit menyoroti perdagangan anjing untuk dikonsumsi oleh manusia sebagai faktor penyebab penyebaran dari rabies

3. Resiko terkena penyakit zoonosis lainnya

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa makan daging anjing meningkatkan risiko tertular
kolera; sejumlah wabah skala besar baru-baru ini di Vietnam terkait langsung dengannya. Rabies—yang
membunuh sekitar puluhan ribu orang di seluruh Asia setiap tahunnya—telah ditemukan pada anjing yang
diperdagangkan untuk konsumsi manusia di Cina, Vietnam, dan Indonesia.

 

4. Resiko Keracunan

Untuk memudahkan dalam penangkapan anjing, berbagai racun dan / atau obat penenang terkadang
dimasukkan ke dalam umpan oleh pedagang untuk melumpuhkan atau membunuh anjing. Racun yang umum
digunakan termasuk kalium sianida dan strychnine, serta pelemas otot, seperti suxamethonium. Racun dan
immobilizer ini tidak hanya sangat kejam bagi hewan yang menjadi sasaran, tetapi juga dapat menimbulkan
risiko kesehatan bagi pengkonsumsi dagingnya.

Sumber :
Asia Canine Protection Alliance (ACPA), Risk Assessment- The Risk The Dog Meat Trade Poses to Rabies Transmission and the ASEAN Plus 3 Countries’ Pledge to Eliminate Rabies by 2020, October 2013.
Asia’s dog meat trade: faqs,humane society international.open 7 Agustus 2023.
Perdagangan Daging Anjing dan Kucing: Global Resiko Kesehatan,FOURPAWS International. Februari 2021.