Lima Ranah Potensi
Kompromi
Kesejahteraan Hewan
Oleh: Azmi Masfiyati
Pada tahun 1964, Ruth Harrison menerbitkan bukunya yang berjudul “Animal Machines” yang menciptakan kehebohan di Inggris sehingga Komite Brambell dibentuk untuk melaporkan kondisi kesejahteraan hewan dalam penggunaan hewan di Inggris.
Laporan komite brambell tahun 1965 menyatakan, “Kesejahteraan adalah istilah yang luas yang mencakup kesejahteraan fisik dan mental hewan” (Haynes, 2011). Brambell juga menjelaskan terkait konsep kunci kesejahteraan hewan yang biasa dikenal sebagai istilah Lima Kebebasan (Five Freedom), yang didokumentasikan dalam Brambell Report.
Namun dari penawaran konsep lima kebebasan yang dapat membantu meminimalkan pengalaman buruk seekor hewan, konsep ini dianggap belum sempurna. Hal ini karena tidak mendorong atau menawarkan terkait pengalaman yang baik atau positif.
Secara umum telah disepakati bahwa kesejahteraan yang baik yaitu memerlukan pengalaman positif dan tidak hanya sekedar pengurangan terhadap pengalaman negatif (Mellor dalam Kells, 2022).
Selanjutnya professor David Mellor mengembangkan konsep terkait kesejahteraan hewan dalam istilah ‘Lima Ranah Potensi Kompromi Kesejahteraan’ atau Five Domains of Potential Welfare Compromise (Groves Dkk, 2021) atau juga sering dikenal dengan istilah Lima Domain/the Five Domains Model (Mellor, 2017).
Model Lima Domain untuk penilaian kesejahteraan hewan mulai dikembangkan pada tahun 1994 oleh professor David Mellor dan Dr Cam Reid, mereka mengusulkan model baru sebagai sarana untuk mengidentifikasi dan menilai secara sistematis tingkat keparahan berbagai bentuk kompromi kesejahteraan dengan mengembangkan kembali Lima Kebebasan menjadi Lima Domain berupa Nutrisi, lingkungan, kesehatan, perilaku dan mental keadaan/pengalaman (Mellor, 1994).
Selama 5-10 tahun terakhir, perhatian yang meningkat telah diberikan untuk melakukan penilaian yang jauh lebih rinci terhadap dampak-dampak tersebut. Orang-orang yang menjadi perhatian meliputi pemilik hewan ternak, hewan pekerja, staf perawatan hewan, staf shelter, penjaga kebun binatang, pengelola satwa liar, peneliti, pemilik hewan peliharaan, pelatih hewan, dll (Mellor et al., 2020)
Kerangka Lima kebebasan dan Lima Domain pada dasarnya mengandung lima elemen yang sama. Namun, lima domain menjelaskan kondisi mental hewan secara lebih rinci dan mengakui bahwa untuk setiap aspek fisik yang terpengaruh, mungkin ada emosi atau pengalaman subjektif yang menyertainya yang juga dapat memengaruhi kesejahteraan. Ini sangat berguna untuk memperjelas pesan bahwa kebutuhan emosional sama pentingnya dengan kebutuhan fisik bagi hewan.
Sumber:
https://kb.rspca.org.au/knowledge-base/what-are-the-five-domains-and-how-do-they-differ-from-the-five-freedoms/
Kells, N. J. (2022). Review: The Five Domains model and promoting positive welfare in pigs. Animal, 16, 100378. https://doi.org/10.1016/j.animal.2021.100378
Mellor DJ & Reid CSW (1994) Concepts of animal well-being and predicting the impact of procedures on experimental animals. In Improving the Well-Being of Animals in the Research Environment; Australian and New Zealand Council for the Care of Animals in Research and Teaching (ANZCCART): Glen Osmond, SA, Australia, pp. 3–18.
Mellor, D. J., Beausoleil, N. J., Littlewood, K. E., McLean, A. N., McGreevy, P. D., Jones, B., & Wilkins, C. (2020)
The 2020 five domains model: Including human–animal interactions in assessments of animal welfare. Animals, 10(10), 1–24. https://doi.org/10.3390/ani10101870
Mellor, D. J. (2017). Operational details of the five domains model and its key applications to the assessment and management of animal welfare. Animals, 7(8). https://doi.org/10.3390/ani7080060
Artikel Terkait: