Etika Perjumpaan dengan Satwa Liar : Memahami dan Menghormati Alam
Oleh: Putu Eka Gunadi.Â
Berwisata di alam merupakan pengalaman yang mempesona dan menawarkan kesempatan untuk terhubung langsung dengan keajaiban alam. Dari pegunungan yang menjulang tinggi hingga pantai dengan pasir putih yang mempesona, alam menawarkan keindahan yang luar biasa serta berbagai pengalaman untuk petualangan. Tidak hanya itu, di alam kita juga dapat melihat berbagai jenis satwa endemik yang hidup liar di habitatnya.
Gambar 1. Burung Cendrawasih Endemik Papua (sumber: wwf.id)
Namun, dengan pengalaman istimewa tersebut muncul tanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan lingkungan alam itu sendiri. Dengan mempelajari etika berwisata yang sesuai, kita bisa memastikan bahwa pengalaman berwisata di alam tidak hanya menyenangkan, tapi juga berkelanjutan sehingga keindahan alam tetap terjaga untuk generasi mendatang. Berikut beberapa prinsip etika yang harus diperhatikan saat berwisata di alam, serta etika penting ketika berjumpa dengan satwa liar.
Gambar 2. Wisata Hutan Mangrove
(sumber: balipost.com)
1. Pahami Lingkungan
Sebelum memulai perjalanan, luangkan waktu sejenak untuk mengenal alam yang dikunjungi. Pelajari tentang spesies satwa liar yang hidup di area tersebut. Informasi ini akan membantu kita untuk mengapresiasi keunikan satwa liar dan menghindari aktivitas yang dapat membahayakan mereka..
2. Ikuti Aturan
Setiap tempat wisata alam memiliki aturan yang dirancang untuk melindungi lingkungan serta memastikan keselamatan pengunjung. Penting untuk mematuhi aturan tersebut, termasuk larangan memasuki area terlarang, membuang sampah sembarangan, atau mengganggu satwa liar.
Gambar 3. Aturan di Kawasan Wisata Alam
(sumber: travel.detik.com)
3. Menjaga Kebersihan
Salah satu prinsip utama berwisata di alam adalah menjaga kebersihan. Bawa pulang sampah yang kita hasilkan dan pastikan tidak meninggalkan benda yang dapat membahayakan lingkungan. Sampah makanan atau plastik dapat membahayakan satwa liar dan mencemari habitatnya. Dengan menjaga kebersihan, akan membantu melestarikan keindahan alam liar untuk dinikmati semua orang.
4. Jaga Jarak dengan Satwa Liar
Saat berwisata di alam liar, sering kali kita memiliki kesempatan untuk melihat satwa liar dalam habitat alaminya. Namun, penting untuk tetap menjaga jarak yang aman dan tidak mengganggu kehidupan mereka. Jarak yang terlalu dekat dengan satwa liar dapat membuat mereka stres, bersikap agresif atau bahkan membahayakan untuk pengunjung itu sendiri.
Gambar 4. Mengamati satwa liar menggunakan
binoculer (sumber: profauna.net)
5. Tidak Memberi Makan Satwa Liar
Memberi makan satwa liar mungkin tampak seperti tindakan kebaikan, namun sebenarnya bisa berdampak negatif pada mereka. Memberikan makanan yang tidak alami dapat mengganggu pola makan mereka dan membuat mereka bergantung pada manusia.
Gambar 5. Papan larangan memberi makan
satwa liar (sumber: facebook gunung ciremai)
6. Berinteraksi dengan Hati-hati
Ketika kita mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan satwa liar, kita harus melakukannya dengan hati-hati dan menghormati batasan alami mereka. Artinya tidak hanya mempertimbangkan keinginan dan kenyamanan kita sendiri, namun juga tidak mengganggu kehidupan dan kesejahteraan satwa liar tersebut.
7. Laporkan Perjumpaan Satwa Liar yang Terlantar atau Terlihat SakiT
Jika Anda melihat satwa liar yang terlantar atau terlihat sakit, perhatikan apakah satwa itu tampak lemah, terluka, atau terlantar dari kawanan atau lingkungannya. Jangan mendekati satwa liar yang terlihat sakit secara langsung. Beberapa satwa liar bisa menjadi agresif ketika mereka merasa terancam atau dalam kondisi yang rentan. Hubungi pusat penyelamatan satwa liar atau pihak terkait.
Gambar 6. Hiu paus yang terdampar
(sumber: republika.co.id)
Sumber :
https://sanctuaries.noaa.gov/wildlife-viewing/
https://www.wilderness.org/articles/article/tips-wildlife-watching-0
https://www.nationalgeographic.com/travel/article/how-to-do-wildlife-tourism-right
https://healthcare.utah.edu/healthfeed/2022/06/encountering-wildlife-six-safety-tips
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201026145845-269-562839/7-etika-berwisata-di-alam-liar
https://kumparan.com/pandangan-jogja-com/panduan-jadi-fotografer-satwa-liar-masalah-etika-pada-satwa-jangan-dilupakan-1uEGnEcI5Ae
Winarno, Gunardi Djoko. 2018. Perilaku Satwa Liar. Bandar Lampung : Aura.
Artikel Terkait
SATWA LIAR LEBIH INDAH DI ALAM
SATWA LIAR LEBIH INDAH DI ALAMPeliharalah hewan domestik seperti anjing dan kucing!Konten Oleh :Drh. Rio Setiawan, M. Sc, Veterinary Behaviorist,Animal Welfare Consultant JAAN DomesticAlasan untuk tidak Pelihara Satwa LiarAlasan untuk tidak Pelihara Monyet