Gaya Hidup Ramah Lingkungan dan berkelanjutan
oleh Fiolita Berandhini, S.H.
Kondisi planet dan lingkungan yang kita tinggali mengalami situasi yang semakin buruk setiap harinya. Gaya hidup kita, manusia, yang menyebabkan bumi ini mengalami pemanasan global, sampah dimana-mana, degradasi keanekaragaman hayati, dll. Namun, sebelum kondisi makin memburuk, tentu saja kita bisa melakukan perubahan. Melakukan gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari rumah dan menemukan cara untuk hidup lebih berkelanjutan dalam kehidupan kita sehari-hari adalah hal yang bagus untuk memulainya.
1. Dirumah
Ganti bola lampu dirumahmu dengan lampu LED
Bola lampu LED bertahan lebih lama dan menggunakan lebih sedikit energi daripada bola lampu pijar biasa.
Simpan tas kertas, kotak karton atau bungkus kado bekas hadiah
Kemasan bekas kado dapat digunakan kembali jika kamu buka pelan-pelan dan berhati-hati. Hal ini juga dapat mengurangi sampah yang kamu hasilkan.
Gunakan koran atau kantong kertas cokelat/kertas daur ulang untuk membungkus hadiah alih-alih membeli kertas kado
Gunakan koran atau kantong kertas cokelat/kertas daur ulang untuk membungkus hadiah alih-alih membeli kertas kado
Matikan lampu setelah selesai digunakan
Menghemat energi bisa membantu menurunkan jejak karbon. Matikan listrik di rumah atau ketika kamu tidak menggunakannya
Cabut semua perangkat elektronik dari socket elektrik setelah selesai digunakan
Jika semua peralatan rumah tangga kita matikan (bukan dalam posisi stan by) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energi listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
Mengurangi Sampah Elektronik dengan memperbaiki perangkat elektronik bukannya secara otomatis membeli yang baru
Electronic–waste dapat mengakibatkan gangguan kesehatan, seperti radang dan stres oksidatif. Namun, dampak limbah elektronik juga dapat memicu penyakit serius, salah satunya penyakit kardiovaskular (gangguan kesehatan yang meliputi jantung dan pembulu darah), kerusakan DNA, hingga memicu kanker. Selain itu, Udara yang terkontaminasi limbah e–waste berasal dari aktivitas daur ulang yang tidak ramah lingkungan dan menyebabkan polusi udara. Contoh limbah elektronik yaitu LCD, TV, dan smartphone mengandung logam berat seperti, mercuri, arsenik, kadmium, PCB dan lain-lain.
Gunakan AC hanya saat diperlukan atau jika bisa gunakan kipas angin daripada AC
Bagi lingkungan bumi kita secara keseluruhan, CFC yang dihasilkan oleh penggunaan AC dapat menyebabkan lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi kita menjadi berlubang. Kondisi ini akan menyebabkan ozon kehilangan fungsi utamanya, yaitu sebagai penangkal bahaya sinar ultraviolet yang membahayakan tubuh kita.
Maksimalkan pencahayaan ruang dari alam
Gunakan warna terang di tembok, gunakan genteng kaca di plafon, maksimalkan pencahayaan ruang melalui jendela.
Hindari pemakaian tisu
Tisu menggunakan pohon kayu yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh. Penggunaan tisu toilet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari dapat berdampak besar pada kelestarian hutan alami. Gunakanlah tisu kain buatan sendiri untuk mengelap bagian yang kotor di rumah anda.
2. Didapur
Kompos sisa makanan atau sisa sayuran
Kamu bisa membuat pupuk kompos untuk meningkatkan kualitas tanah dengan mengembalikan kelembaban, udara, dan nutrisi. Pupuk ini juga mengurangi jumlah air yang dibutuhkan untuk berkebun sehingga membantu melestarikan sumber daya berharga. Pupuk kompos bisa terdiri dari daun kering, rumput yang dipotong, dan limbah dapur organik. Kompos meminimalkan pelepasan gas metana di lingkungan dan mengisi kembali nutrisi dalam tanah, yang penting untuk pertumbuhan optimal tanaman. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan kompos ini untuk menanam sayuran dan banyak lagi.
Simpan wadah plastik kosong untuk memulai menanam bibit tanaman atau untuk menyimpan sisa makanan di kulkas
Cara menanam hidroponik dengan botol bekas sangatlah mudah dan murah karena bisa dilakukan siapapun, kapanpun dan dimanapun Anda berada. Bagi mereka yang tinggal di kawasan perkotaan, bertanam secara hidroponik bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Makan buah/sayur lokal yang sedang musim dikota dimana kamu tinggal
Membeli produk lokal tidak hanya baik untuk lingkungan tapi juga bagus untukmu. Selain itu, mengurangi limbah kemasan dan jejak karbon dari pabrik/ ekspor makanan.
Saat mengganti peralatan dapur, belilah bambu atau silikon, bukan plastik
Dalam kehidupan sehari-hari, styrofoam sering kita jumpai dalam berbagai bentuk, seperti penyangga elektronik hingga bungkus makanan.
Kurangi/hilangkan mengkonsumsi daging
Kamu tidak harus menjadi vegetarian atau vegan 100% dalam waktu cepat, pelan-pelan kurangi konsumsi daging 2-3 kali seminggu dan tingkatkan makan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Dengan begini, kamu sudah membantu mengurangi jejak karbon. PBB menyatakan “Sektor peternakan menyumbang 9% CO2, namun menghasilkan gas rumah kaca yang jauh lebih besar yaitu 65% kadar nitrat oksida yang meningkatkan CO2. Alhasil potensi pemanasan global sebanyak 296 kali.“
Jangan terlalu lama dalam membuka lemari es
Untuk setiap menit kamu membuka pintu lemari es. Akan diperlukan 3 menit full energi untuk mengembalikan suhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
Simpan Makanan dalam Keadaan Vakum
Salah satu cara terbaik mengawetkan makanan dan bahan makanan adalah menyimpannya dalam keadaan kedap udara. Dengan cara ini, bahan makanan tidak akan kehilangan rasa dan nutrisi esensialnya.
Bungkus Sayuran dengan Serbet atau Tisu Dapur
Cara terbaik menyimpan sayuran adalah dengan mencucinya terlebih dahulu, agar kotoran maupun kuman yang menempel tidak mengkontaminasi kulkas. Tapi menyimpan sayuran dengan cara itu rentan membuat sayur menjadi layu. Karena itu, setelah dicuci, keringkan, lalu simpan dengan cara dibungkus serbet/tisu dapur untuk menyerap kelembaban berlebih.
3. Perawatan Diri
Gunakan sabun batang daripada sabun cair atau belilah sabun isi ulang
Menggunakan sabun batang dapat mengurangi konsumsi plastik dan limbah kemasan
Gunakan sampo batang daripada sampo cair atau belilah sampo isi ulang
Menggunakan sampo batang/sampo isi ulang dapat mengurangi konsumsi plastik dan limbah kemasan
Gunakan pengganti kapas yang terbuat dari kain untuk menghapus kosmetik di wajahmu
Kain pembersih makeup dan pembalut kapas yang dapat digunakan kembali tidak hanya lebih ramah lingkungan (dengan membantu mengurangi limbah TPA yang disebabkan oleh putaran kapas sekali pakai dan tisu rias wajah), mereka juga merupakan pilihan yang lebih terjangkau. Meskipun handuk microfiber atau lap yang dapat dicuci pada awalnya mungkin harganya lebih mahal dari satu bungkus tisu sekali pakai, namun kamu juga menggunakannya selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Gunakan menstrual cup
Pembalut/tampon adalah salah satu limbah terbesar yang dihasilkan oleh wanita, limbah tersebut tentu saja berakibat buruk bagi kesehatanmu dan juga bagi bumi
Gunakan sikat gigi bambu
Sikat gigi berbahan plastik merupakan jenis yang paling umum digunakan oleh semua orang. Biasanya setelah tiga bulan digunakan, sikat gigi bekas akan dibuang dan berakhir mencemari lingkungan. Oleh karenanya untuk mengurangi limbah plastik, beralihlah ke sikat gigi bambu.
Jika menggunakan deodoran atau produk-produk penghilang bau badan lainnya dengan kemasan botol semprot, cari yang tidak menggunakan aerosol.
Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.
4. Saat Berbelanja
Bawalah kantong kain belanja kemanapun kamu pergi
Dalam membeli pakaian baru -pilihlah pakaian berkualitas lebih tinggi daripada murah dan fast-fashion
Fashion adalah salah satu produk yang memiliki dampak sangat buruk bagi lingkungan. Sebisa mungkin kurangi berbelanja pakaian terutama di industri fast fashion.
Belilah pakaian bekas jika memungkinkan
Hindari fast food.
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
Atur Porsi Makanan
Mulai sekarang, coba atur porsi makan Anda. Dengan cara ini, Anda bisa menakar sendiri seberapa banyak porsi makanan sesuai kemampuan, sehingga bisa meminimalisir sampah yang dibuang.
5. Bersih Bersih
Gunakan spons dari serat oyong (loofah)
Menggunakan Spons sekali pakaian untuk mencuci piring dan menyikat kamar mandi sangat buruk bagi lingkungan karena terbuat dari polimer plastik. Spons dari serat oyong (loofah) adalah spons nabati berbasis tanaman adalah alternatif yang jauh lebih baik!
Gunakan cairan pembersih rumah/mencuci piring dan baju dari bahan alami seperti dari buah lerak
Menggunakan bahan kimia berbahaya untuk membersihkan rumah juga berdampak buruk bagi lingkungan. Produk pembersih konvensional juga menimbulkan risiko seperti luka bakar pada kulit dan mata. Pembersih hijau tidak bersifat korosif dan memenuhi standar ketat tentang toksisitas inhalasi dan menyerap di kulit.
6. Elektronik
Hindari membeli elektronik baru jika elektronik lamamu masih bisa digunakan
Berpikirlah dua kali sebelum secara otomatis membeli smartphone/ elektronik terbaru. Apakah Anda benar-benar membutuhkannya? Apakah saat ini perangkat elektronik yang anda miliki masih berfungsi dengan baik?
Pasang Panel Surya untuk mengisi ulang batere perangkat elektronik anda
Panel surya adalah fitur vital untuk eco-home. Panel surya tidak hanya memberi listrik yang benar-benar bersih tetapi juga membantu memotong tagihan listrik dan menghemat uang. Ini tentu saja menjadikan investasi jangka panjang dengan biaya perawatan yang rendah dan memungkinkan rumah ramah lingkungan.
Gunakan batere yang dapat di isi ulang
7. Kehidupan sehari-hari
Simpan satu set peralatan makan portabel di tempat kerja atau di mobil /motor Anda untuk menghilangkan kebutuhan garpu plastik, sendok, pisau
Alat makan plastik sekali pakai biasanya hanya digunakan sebentar dan setelah itu dibuang. Jika Anda terpaksa menggunakannya, simpan untuk dicuci dan digunakan kembali di masa depan
Bawalah selalu botol minum yang dapat digunakan kembali
Botol stainless steel memiliki kualitas yang lebih bagus daripada botol plastik dan merupakan cara yang sangat mudah untuk menjalani gaya hidup berkelanjutan
Hindari menggunakan sedotan plastik
Hindari sedotan sekali pakai dengan cara apa pun. Jika kamu membutuhkan sedotan maka bawalah sedotanmu sendiri. Untuk menghentikan penumpukan sampah sedotan plastik, Kamu bisa mulai mengganti sedotan yang berbahan bambu. Sedotan bambu aman untuk digunakan karena memiliki sifat antimikroba alami. Selain itu, umumnya bambu ditanam tanpa menggunakan pestisida sehingga tak akan menyebabkan penyakit.
Hindari menggunakan alat makan dari styrofoam
Sama seperti sedotan, alat makan seperti kotak styrofoam juga menjadi salah satu yang paling sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bawalah kotak makanan jika kamu hendak membeli makanan diluar. Styrofoam adalah salah satu jenis dari zat polystyrene (PS) yang menimbulkan bahaya dan telah digunakan lebih dari tujuh dekade untuk berbagai keperluan. Proses pembuatan styrofoam melibatkan pencampuran gelembung udara sehingga dapat mengembang dan memiliki berat yang ringan seperti busa. Dalam kehidupan sehari-hari, styrofoam sering kita jumpai dalam berbagai bentuk, seperti penyangga elektronik hingga bungkus makanan.
Donasikan pakaian lamamu dan barang lainnya (tentu saja yang layak pakai) daripada harus membuangnya
Gunakan pemanas air tenaga surya
Meskipun lebih mahal, dalam jangka panjang hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
Hindari menggunakan tisu basah
Tisu basah terbuat dari resin plastik sehigga tak bisa larut dalam air. Sebaiknya, gunakan lap kain diberikan sedikit air.
Gunakan Popok Kain Bayi
Jika memiliki bayi dan balita, pasti tahu berapa banyak popok yang akan berakhir di tempat sampah setiap hari. Maka ada baiknya menggunakan popok kain yang dapat dicuci dan digunakan kembali
8. Taman
Tanami tamanmu dengan sayur, buah dan tanaman herbal kesukaanmu
Setiap kali membeli sayur/buah/tanaman herbal, seringkali kamu mendapatkannya dengan jumlah banyak dan akhirnya harus membuang sebagian yang tidak diperlukan. Menumbuhkan sendiri dapat menghilangkan limbah selain itu juga dapat menghemat uang. Jika anda tidak memiliki ruang untuk menumbuhkan tanaman di taman, cobalah dengan menggunakan pot/wadah kosong lainnya.
Tumbuhkan kembali sisa sayur
Tahukah kamu, jika beberapa tamanan dapat ditanam kembali, seperti batang daun bawang, bagian pangkal selada atau sawi, bagian pangkal wortel, sampai sereh. Ini adalah bagian-bagian yang sering kita buang saat sedang mengolah masakan, padahal bagian sayuran ini bisa ditanam kembali dan tumbuh yang baru loh. Belajar bertanam sambil turut melakukan upaya zero waste.