Lebih dari Sekedar Korban Perang : Mereka yang Jarang disorot Media Massa

Oleh : Arditya Laksono
Freelance English Tutor

Bunyi desingan peluru dan ledakan bom menggelegar menggetarkan tanah. Asap hitam dan debu pekat dari bangunan yang hancur terkena bom membumbung di langit. Para warga dan hewan-hewan di sekitar ketakutan dan berlarian mencari tempat berlindung yang aman. Begitulah kiranya hiruk pikuk peperangan di daerah konflik bersenjata seperti di Gaza dan Ukraina beberapa waktu belakangan ini. Begitu banyak korban manusia yang jatuh akibat peperangan.

Akan tetapi, tidak hanya manusia yang menjadi korban akibat perang, hewan pun merasakan dampak yang sama. Seringkali mereka yang tidak bisa berbicara ini (hewan) nasibnya terabaikan. Hewan peliharaan, hewan ternak, dan satwa liar sama-sama menjadi korban dalam konflik, menderita rasa sakit, kelaparan, dan ketakutan.

Tidak ada peperangan yang berakhir dengan bahagia, selalu ada pihak yang paling dirugikan dari peristiwa ini, hewan adalah salah satunya. Situs Conflict and Environment Observatory mengungkapkan bahwa hewan merupakan korban yang paling menderita saat peperangan terjadi, serta kebijakan internasional yang ada belum mencakup dukungan yang memadai untuk kesejahteraan hewan. Oleh karena itu, nasib hewan di daerah konflik bersenjata seringkali terabaikan.

Mereka yang tak bersuara dan terabaikan

Media massa kerap kali hanya mewartakan sisi korban manusia dari konflik bersenjata. Padahal bukan manusia saja yang menjadi korban. Hewan peliharaan yang ditinggalkan atau terpisah dari pemiliknya berkeliaran di jalanan, mencari makanan dan tempat berlindung. Tak jarang mereka menjadi korban peluru nyasar, ledakan bom, hingga tertimbun bangunan runtuh. Hewan ternak yang terpaksa ditinggal pemiliknya terlunta-lunta di peternakan hingga sakit. Satwa liar baik di kebun binatang dan alam liar kehilangan habitatnya, terluka oleh peluru, bom, dan ranjau darat, bahkan dapat menjadi mangsa bagi para oportunis yang sedang memanfaatkan situasi daerah yang kacau.

Cahaya dalam gelap: Mereka yang berjuang untuk para hewan di zona perang

Tertutup dari banyaknya berita dan statistik korban jiwa serta kerugian materil akibat perang yang ditayangkan di berita utama, terdapat kisah-kisah mengharukan tentang perjuangan individu dan organisasi yang berjuang untuk menyelamatkan hewan-hewan ini. Berikut ini adalah beberapa contoh kecil kisah perjuangan sukarelawan individu maupun organisasi untuk menyelamatkan hewan-hewan di zona konflik:

1. Kisah Maria Vronska dari Ukraina yang membangun shelter untuk 700 ekor kucing dan anjing terlantar di Kyiv akibat perang Rusia-Ukraina

2. Kisah Ewa dari Polandia dan Nataliia Popova dari Ukraina yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan satwa liar Ukraina dari perang Rusia-Ukraina.

3. Kisah Saeed All Er dari Sulala Animal Rescue, yang berjibaku dengan mencekamnya perang di Gaza untuk menyelamatkan hewan-hewan seperti anjing, kucing, dan keledai yang terlantar dengan sumber daya yang terbatas.

Kisah-kisah ini adalah pengingat bahwa hewan juga seperti manusia, adalah makhluk hidup yang bisa merasakan sakit dan penderitaan. Mereka juga sama-sama memiliki nyawa yang berharga dan hanya punya kesempatan hidup satu kali saja di dunia ini.

Kesejahteraan hewan di zona konflik bukan hanya masalah belas kasihan, tetapi juga masalah kesehatan masyarakat. Hewan yang sakit dan mati berpotensi menyebarkan penyakit ke komunitas di sekitarnya.

Sulit dibayangkan kan, betapa sulitnya keadaan jika keadaan tersebut dibiarkan. Sudah sakit dan terluka akibat perang, warga harus direpotkan dengan penyakit zoonosis oleh hewan yang sakit dan mati.

Apa yang dapat kita lakukan?

Melindungi hewan di zona konflik bersenjata adalah tanggung jawab bersama. Kita dapat mendukung organisasi yang bekerja di lapangan dengan; mendaftar menjadi sukarelawan atau berdonasi untuk upaya penyelamatan serta perawatan darurat, dan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah ini. Berikut ini adalah beberapa contoh organisasi amal yang berfokus pada keselamatan hewan-hewan di daerah perang:

1. Sulala Animal Rescue
2. International Fund for Animal Welfare (IFAW)
3. Warpaws
4. Fourpaws International
5. World Animal Protection Internationa

Setiap tindakan, sekecil apa pun, dapat membuat perbedaan dalam kehidupan para hewan yang menderita akibat perang. Dengan berkolaborasi, kita dapat membantu menciptakan dunia yang lebih
aman dan penuh welas asih bagi semua makhluk hidup.

Artikel Terkait

Empat Cara Tetap Sehat Meskipun Memiliki Hewan Peliharaan

Empat Cara Tetap Sehat Meskipun Memiliki Hewan Peliharaan

Empat Cara Tetap SehatMeskipun memilikiHewan Peliharaan Ada banyak manfaat ketika memiliki hewan peliharaan. Ketika memiliki hewan peliharaan, pemilik merasa mempunyai teman sehingga mampu mengatasi masalah kesepian dan depresi. Selain itu, memiliki hewan peliharaan...

Dampak Kelebihan Populasi Pada Shelter

Dampak Kelebihan Populasi Pada Shelter

Dampak KelebihanPopulasi Pada Shelter Salah satu peran shelter adalah mencegah tindakan kekerasan pada hewan serta menjaga kesehatan fisik, mental dan sosial dari hewan tersebut. Shelter yang aman dan nyaman untuk hewan adalah shelter yang antara luas, pemasukan,...

12 Pengayaan Sederhana Pada Shelter Kucing

12 Pengayaan Sederhana Pada Shelter Kucing

12 PengayaanSederhana PadaShelter Kucing Selain menjaga kesehatan hewan secara fisik, shelter juga diharapkan harus mampu memenuhi kebutuhan mental hewan agar kesejahteraan hewan tersebut dapat tercapai. Salah satu hal yang mempengaruhi kesejahteraan hewan adalah...

Puppy-Mills: Industri yang Mengoyak Kesejahteraan Hewan?

Puppy-Mills: Industri yang Mengoyak Kesejahteraan Hewan?

Puppy-Mills: Industri yang Mengoyak Kesejahteraan Hewan? Memelihara hewan memang mendatangkan banyak aspek yang bermanfaat. Namun meningkatnya permintaan akan “anak anjing yang lucu” di Indonesia menjadi tantangan bagi kesejahteraan hewan. Salah satu di antaranya:...

Dari Pengamatan Liar ke Kandang Ex-Situ

Dari Pengamatan Liar ke Kandang Ex-Situ

Dari Pengamatan Liarke Kandang Ex-Situ Pernahkah kalian melihat orang-orang yang bekerja mengamati satwa liar? Mereka mengamati perilaku satwa tersebut dari cara menjelajah, cara makan, jenis pakan yang dikonsumsi, interaksi antara sesama spesies ataupun berbeda...