Menggugah Adopsi : Strategi Desain Shelter untuk Menangani OverKapasitas

Oleh : Afif Fajar Zakariya, S.T., M.Ars.
– Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur  

Salah satu permasalahan terbesar yang dialami oleh shelter adalah over kapasitas. Shelter yang terlalu sesak karena melebihi kapasitasnya dalam menampung hewan akan menimbulkan banyak masalah baru, salah satunya seperti sulitnya menjaga shelter tetap bersih agar bebas dari penyakit. Menurut Humane Society of the United States (HSUS), dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk mengurus satu hewan dalam sehari atau 4 hewan dalam 1 jam. Sehingga bila di dalam sebuah shelter terdapat 100 hewan, bisa dibayangkan betapa beratnya beban pekerja yang menanangani shelter tersebut.

Menyelesaikan permasalahan shelter yang over kapasitas tidak akan efektif dengan cara menambah area shelter. Cara paling efektif adalah dengan adopsi, karena mau sebesar dan seluas apapun shelter, namun bila tidak ada hewan yang diadopsi maka shelter akan selalu kelebihan kapasitas.

Desain shelter yang baik mampu meningkatkan dorongan agar hewan diadopsi. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan adopsi dari segi desain:

1. Pentingnya Kesan Pertama Shelter

Shelter merupakan tempat dimana manusia dan hewan dapat terkoneksi satu sama lain, sehingga harapannya shelter mampu menciptakan kesan pertama yang baik agar hewan bisa dicintai oleh calon adopter. Area fasad bangunan dan lobby shelter menjadi ruang yang penting. Penggunaan warna – warna cerah, tersedianya ruang terbuka, pintu kaca dan lingkungan yang asri menciptakan kesan yang positif dan menjauhkan dari kesan penampungan hewan dengan image “penjara”.

Lobby yang luas bisa mewadahi kebutuhan hewan dan manusia. Kebutuhan dan kesejahteraan hewan diharapkan terpenuhi dan pengunjung merasa diterima dengan baik serta terdapat area untuk bisa melihat aktivitas hewan hingga berinteraksi langsung satu sama lain.

2. Desain Shelter Dibuat dengan Kesan Hangat & Menyenangkan

Lingkungan shelter harus didesain untuk membantu hewan tenang dan menarik orang yang mengunjungi shelter. Penggunaan pencahayaan alami, terdapat area outdoor untuk beraktivitas dan bermain, tempat duduk yang nyaman bagi pengunjung untuk bersosialisasi, serta terdapat area yang nyaman untuk pekerja maupun volunteer berkumpul/beristirahat, akan menciptakan lingkungan yang sehat.

Pet Resource Center yang didesain oleh RA-DA menyediakan area edukasi, dan toko yang tidak hanya menjual kebutuhan satwa namun beberapa merchandise, bahkan terdapat mini café agar pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan hewan, merasa lebih nyaman dan menimbulkan rasa memiliki untuk bisa saling menjaga shelter dan hewan. Lingkungan dengan kesan yang positif dan menyenangkan ini mampu mendorong calon adopter untuk mengadopsi hewan.

3. Membatasi Hewan yang Ditunjukkan ke Publik

Greenville Humane Society (GHS) menerapkan sebuah riset tentang adopsi hewan di shelter yaitu faktor yang mempengaruhi kecepatan dalam mengambil keputusan untuk mengadopsi hewan di shelter adalah dengan mengurangi jumlah hewan yang ditunjukkan kepada publik. GHS memberi batasan 10 hewan yang siap diadopsi untuk ditunjukkan kepada calon adopter. Mereka menggunakan
ruangan yang tidak terlalu sempit agar lebih tenang dan intim serta lebih mudah untuk mengontrol kebersihan maupun risiko penyakit. Hewan lainnya yang juga siap diadopsi dipisahkan di area lain yang cukup dekat sehingga bila terdapat hewan yang diadopsi, dapat sesegera mungkin digantikan hewan lainnya.

Sumber :

Humane Society of the United States (HSUS), (n.d.), Determining and exceeding capacity.
HumanePro. https://humanepro.org/page/determining-and-exceeding-capacity

Perkins, Cary, (2018), Good shelter design is good for animals. HumanePro.
https://humanepro.org/blog/good-shelter-design-good-animals

Schlaffer, Lucinda, (2003), Design for Shelter Animals. Maddie’s Fund.
https://www.maddiesfund.org/design-for-shelter-animals.htm

Pintos, Paula, (2023), Pet Resource Center / RA-DA. ArchDaily.
https://www.archdaily.com/1005992/pet-resource-center-ra-da?ad_medium=gallery# 

Sumber Gambar:
www.archdaily.com 

 

Artikel Terkait :

Kelas Manajemen Shelter: Untuk Shelter Hewan Indonesia lebih baik

Kelas Manajemen Shelter: Untuk Shelter Hewan Indonesia lebih baik

Shelter hewan memiliki peran penting dalam memberikan perlindungan dan perawatan bagi hewan yang membutuhkan. Pengelolaan yang baik sangat diperlukan untuk memastikan kesejahteraan hewan sesuai standar.  Pelatihan bagi pengelola shelter sangat penting. Diharapkan...

4 Macam Limbah di Shelter Hewan

4 Macam Limbah di Shelter Hewan

Oleh : drh. Mikeu Paujiah dan Maryam SmeerLimbah atau sampah adalah sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi sehingga perlu dibuang. Shelter Hewan juga menghasilkan limbah yang perlu penanganan tepat.Di artikel ini, mari kita bahas mengenai apa saja limbah yang mungkin...

12 Pengayaan Sederhana Pada Shelter Kucing

12 Pengayaan Sederhana Pada Shelter Kucing

12 PengayaanSederhana Pada Shelter Kucing. Selain menjaga kesehatan hewan secara fisik,shelter juga diharapkan harus mampu memenuhi kebutuhan mental hewan agar kesejahteraan hewan tersebut dapat tercapai. Salah satu halyang mempengaruhi kesejahteraan hewan adalah lingkungan tempat tinggal hewan. Berada ditempat yang baru yang belum dikenal dapat membuat kucing stress dan merasa tertekan.

Tips Membuat Shelter Menjadi Tempat Yang Menyenangkan Untuk Hewan

Tips Membuat Shelter Menjadi Tempat Yang Menyenangkan Untuk Hewan

Shelter merupakan tempat penampungansementara bagi hewan.Hewan yang berada di shelter mempunyai latar belakang yang berbeda, bisa jadi, hewan ituhewan liar yang tidak sengaja tertabrak, ketika masuk shelter, mungkin hewan itu akanmengalami stress karena perubahan lingkungan yang tadinya bebas menjadi terbatas.

Panduan Pemberian Susu Botol Pada Bayi Kucing

Panduan Pemberian Susu Botol Pada Bayi Kucing

Bantu staf dan pengasuh memberikan perawatan nutrisi terbaik untuk anak kucing neonatus yang kecil dan sensitif ini. Bagikan panduan dan tips ini kepada pengasuh anak kucing Anda untuk menenangkan pikiran mereka, menetapkan standar yang mudah diikuti, dan meningkatkan kesejahteraan anak kucing yang mereka rawat.

Stress Kerja Pada  Pekerja Di Tempat  Penampungan Hewan

Stress Kerja Pada Pekerja Di Tempat Penampungan Hewan

Stress kerja sering kali terjadi pada pekerja sosial dan pekerja di tempat penampungan hewan. Padahal jika hal ini terjadi, para pekerja tidak akan mampu bekerja dengan maksimal. Sering merasa marah, hampa, tidak berguna,
kelelahan, yang mengakibatkan beberapa pekerja lebih senang menyendiri, mulai menarik diri dari lingkungan dan melarikan diri dengan obat-obatan terlarang.