Tips Memberi Makan Kitten Yatim
Oleh : Maryam Smeer
Kondisi terbaik bayi kucing adalah dalam pengasuhan induknya. Namun, tidak semua bayi kucing dalam kondisi seberuntung itu. Ada beberapa kondisi dimana induk bayi tiada atau tidak dapat mengasuh bayinya secara langsung.
Bayi kucing sangatlah rapuh. Peluang bayi kucing meninggal cukup besar. Walaupun Pawrents merawatnya dengan sebaik mungkin, ketahanan bayi kucing tetaplah rapuh. Terkadang 1 dari 4 bayi kucing berada hanya di Minggu pertama saja.
Meski begitu kondisinya, Pawrents tetaplah perlu memperhatikan si kitten. Apalagi kitten tidak dalam asuhan induknya. Memberikan perawatan terbaik tetaplah harus kita lakukan. Namun jika ternyata si kitten meninggal, Pawrents jangan menyalahkan diri sendiri ya. Walaupun memang rasa kehilangan itu berat.
Gambar 1. JAAN Domestic Shelter
Kali ini, Animalwelfare.id memberikan beberapa tips perawatan untuk si Kitten yang yatim. Tips berikut untuk bayi usia 0-3 Minggu ya :
1. Pemberian Makanan secara rutin
Pada usia ini, kitten perlu diberi makan setiap 2-4 jam. Di usia ini, bayi kucing hanya membutuhkan makanan berupa susu. Makanan ini diberikan menggunakan botol. Jika bayi kucing tidak mau minum susu, Pawrents dapat menunggu di waktu pemberian berikutnya untuk mencobanya lagi. Jika bayi kucing tidak mau minum susu dalam dua jadwal pemberian berturut-turut, hubungi dokter hewan terdekat.
2. Susu Formula
Formula Kitten Milk Replacement (KMR) akan diberikan untuk semua anak kucing yang memerlukan susu botol. Pawrents dapat mengikuti petunjuk yang diberikan pada KMR dalam penyajiannya. Perhatikan ketika melarutkan susu formula ya. Pembagiannya adalah satu bagian formula dengan dua bagian air. Untuk beberapa kali pemberian susu pertama, Pawrents dapat menambah jumlah air sedikit untuk mengencerkan susu formula. Hal ini untuk membantu mengurangi gangguan pencernaan.
Baca Juga : Panduan Pemberian Susu Botol Pada Bayi Kucing
3. Penyimpanan Susu Formula
Susu formula yang sudah dilarutkan namun belum dihangatkan dapat disimpan di lemari es hingga 24 jam. Formula bubuk yang belum dilarutkan juga sebaiknya disimpan di lemari es setelah dibuka. Jangan simpan susu bubuk lebih dari 3 bulan ya.
4. Jumlah Penyajian Susu
Siapkan susu formula secukupnya saja ya, Pawrents. Larutkan susu formula hanya dalam jumlah yang dibutuhkan saja. Bayi kucing biasanya membutuhkan sekitar 4mL per 100g berat badannya setiap kali diberi makan. Ini berarti kitten membutuhkan total sekitar 30mL selama periode 24 jam.
5. Perhatikan Temperatur Susu
Susu formula harus dihangatkan sebelum disajikan. Ini bisa dilakukan dengan meletakkan botol KMR dingin secara tegak lurus ke dalam cangkir berisi air panas. Periksa suhu susu formula di bagian dalam pergelangan tangan Anda sebelum memberi makan setiap anak kucing. Suhunya harus hangat saat disentuh tetapi tidak panas
6. Berikan dengan Aman
Setelah susu sudah siap disajikan, berikan dengan aman ya.. Pawrents harus menguji dot botol dan pastikan susu formulanya menetes perlahan. Anak kucing sangat mudah tersedak (menghirup cairan ke dalam paru-paru).
Jika susu formula keluar dari hidung anak kucing, segera hentikan pemberian susu. Jika itu terjadi, hentikan pemberian susu sampai cairan paru-paru anak kucing sudah benar-benar bersih. Biasanya ini ditandai dengan bersin. Jika terdengar bunyi berderak atau letupan saat anak kucing bernapas, atau jika Anda mencurigai anak kucing Anda menghirup susu formula, segera hubungi Dokter Hewan terdekat.
Baca Juga : Kucing Sehat = Pola Makan Tepat
7. Pastikan Kitten dalam Kondisi Hangat Ketika diberi Makan
Pastikan kitten tidak kedinginan sebelum diberi makan agar makanan dapat dicerna dengan baik. Persiapkan anak kucing untuk diberi makan dengan meletakkannya tengkurap atau membungkusnya dengan handuk kecil seperti taco jika ia rewel
8. Posisi Kitten ketika diberi Makan
Jika dibungkus dengan handuk, pastikan si kitten masih bisa meremas dengan kaki depannya di luar handuk dan tidak dalam posisi telentang, yang dapat menyebabkan tersedak. Saat dibaringkan tengkurap, pastikan ia dalam posisi tegak dengan kepala sedikit dimiringkan ke atas dan leher diluruskan (seperti sedang menyusui dari ibu). Topang tubuh bagian bawah dengan telapak tangan dan pegang kepala tetap stabil dengan ibu jari dan telunjuk. Jangan sekali-kali memeras susu dengan menekan botolnya karena dapat menyebabkan tersedak/aspirasi. Pemberian susu botol membutuhkan latihan dan kesabaran untuk menguasainya.
9. Jangan memberi makan secara berlebihan
Pastikan Pawrents tidak memberi makan anak kucing secara berlebihan ya. Pawrents dapat memeriksa kepenuhan perutnya saat menyusu. Setelah pemberian susu botol, bersendawakan anak kucing secara perlahan dengan cara meletakkannya tengkurap dengan telapak tangan yang satu dan menepuk punggungnya beberapa kali dengan tangan yang lain. Hal ini akan memungkinkan udara yang tertelan keluar, namun Anda tidak akan mendengar anak kucing “bersendawa”.
10. Bersihkan botol susu
Segera bersihkan botol susu dengan sabun dan air setelah selesai pemberian susu. Hal ini untuk menghindarkan mikro organisme yang dapat mengganggu pencernaan si bayi kucing
11. Rangsangan Buang Air
Pada bayi kucing berusia kurang dari 3 Minggu, refleks berkemih masih perlu dirangsang. Biasanya ini dilakukan oleh induk si bayi. Namun untuk bayi yatim, Pawrents perlu melakukannya. Perlu diketahui, Refleks berkemih biasanya dimulai ketika induk kucing menjilati daerah anogenital anak kucing. Oleh karena itu, pengasuh harus meniru hal ini dengan memijat lembut area ano-genital anak kucing menggunakan kain lembab hangat atau bola kapas. Hal ini harus dilakukan setelah setiap pemberian makan, dan setiap anak kucing harus buang air kecil dan buang air besar setidaknya sekali sehari
Kali ini, Animalwelfare.id memberikan beberapa tips perawatan untuk si Kitten yang yatim. Tips berikut untuk bayi usia 0-3 Minggu ya :
1. Pemberian Makanan secara rutin
Pada usia ini, kitten perlu diberi makan setiap 2-4 jam. Di usia ini, bayi kucing hanya membutuhkan makanan berupa susu. Makanan ini diberikan menggunakan botol. Jika bayi kucing tidak mau minum susu, Pawrents dapat menunggu di waktu pemberian berikutnya untuk mencobanya lagi. Jika bayi kucing tidak mau minum susu dalam dua jadwal pemberian berturut-turut, hubungi dokter hewan terdekat.
2. Susu Formula
Formula Kitten Milk Replacement (KMR) akan diberikan untuk semua anak kucing yang memerlukan susu botol. Pawrents dapat mengikuti petunjuk yang diberikan pada KMR dalam penyajiannya. Perhatikan ketika melarutkan susu formula ya. Pembagiannya adalah satu bagian formula dengan dua bagian air. Untuk beberapa kali pemberian susu pertama, Pawrents dapat menambah jumlah air sedikit untuk mengencerkan susu formula. Hal ini untuk membantu mengurangi gangguan pencernaan.
Baca Juga : Panduan Pemberian Susu Botol Pada Bayi Kucing
3. Penyimpanan Susu Formula
Susu formula yang sudah dilarutkan namun belum dihangatkan dapat disimpan di lemari es hingga 24 jam. Formula bubuk yang belum dilarutkan juga sebaiknya disimpan di lemari es setelah dibuka. Jangan simpan susu bubuk lebih dari 3 bulan ya.
4. Jumlah Penyajian Susu
Siapkan susu formula secukupnya saja ya, Pawrents. Larutkan susu formula hanya dalam jumlah yang dibutuhkan saja. Bayi kucing biasanya membutuhkan sekitar 4mL per 100g berat badannya setiap kali diberi makan. Ini berarti kitten membutuhkan total sekitar 30mL selama periode 24 jam.
5. Perhatikan Temperatur Susu
Susu formula harus dihangatkan sebelum disajikan. Ini bisa dilakukan dengan meletakkan botol KMR dingin secara tegak lurus ke dalam cangkir berisi air panas. Periksa suhu susu formula di bagian dalam pergelangan tangan Anda sebelum memberi makan setiap anak kucing. Suhunya harus hangat saat disentuh tetapi tidak panas
6. Berikan dengan Aman
Setelah susu sudah siap disajikan, berikan dengan aman ya.. Pawrents harus menguji dot botol dan pastikan susu formulanya menetes perlahan. Anak kucing sangat mudah tersedak (menghirup cairan ke dalam paru-paru).
Jika susu formula keluar dari hidung anak kucing, segera hentikan pemberian susu. Jika itu terjadi, hentikan pemberian susu sampai cairan paru-paru anak kucing sudah benar-benar bersih. Biasanya ini ditandai dengan bersin. Jika terdengar bunyi berderak atau letupan saat anak kucing bernapas, atau jika Anda mencurigai anak kucing Anda menghirup susu formula, segera hubungi Dokter Hewan terdekat.
Baca Juga : Kucing Sehat = Pola Makan Tepat
7. Pastikan Kitten dalam Kondisi Hangat Ketika diberi Makan
Pastikan kitten tidak kedinginan sebelum diberi makan agar makanan dapat dicerna dengan baik. Persiapkan anak kucing untuk diberi makan dengan meletakkannya tengkurap atau membungkusnya dengan handuk kecil seperti taco jika ia rewel
8. Posisi Kitten ketika diberi Makan
Jika dibungkus dengan handuk, pastikan si kitten masih bisa meremas dengan kaki depannya di luar handuk dan tidak dalam posisi telentang, yang dapat menyebabkan tersedak. Saat dibaringkan tengkurap, pastikan ia dalam posisi tegak dengan kepala sedikit dimiringkan ke atas dan leher diluruskan (seperti sedang menyusui dari ibu). Topang tubuh bagian bawah dengan telapak tangan dan pegang kepala tetap stabil dengan ibu jari dan telunjuk. Jangan sekali-kali memeras susu dengan menekan botolnya karena dapat menyebabkan tersedak/aspirasi. Pemberian susu botol membutuhkan latihan dan kesabaran untuk menguasainya.
9. Jangan memberi makan secara berlebihan
Pastikan Pawrents tidak memberi makan anak kucing secara berlebihan ya. Pawrents dapat memeriksa kepenuhan perutnya saat menyusu. Setelah pemberian susu botol, bersendawakan anak kucing secara perlahan dengan cara meletakkannya tengkurap dengan telapak tangan yang satu dan menepuk punggungnya beberapa kali dengan tangan yang lain. Hal ini akan memungkinkan udara yang tertelan keluar, namun Anda tidak akan mendengar anak kucing “bersendawa”.
10. Bersihkan botol susu
Segera bersihkan botol susu dengan sabun dan air setelah selesai pemberian susu. Hal ini untuk menghindarkan mikro organisme yang dapat mengganggu pencernaan si bayi kucing
11. Rangsangan Buang Air
Pada bayi kucing berusia kurang dari 3 Minggu, refleks berkemih masih perlu dirangsang. Biasanya ini dilakukan oleh induk si bayi. Namun untuk bayi yatim, Pawrents perlu melakukannya. Perlu diketahui, Refleks berkemih biasanya dimulai ketika induk kucing menjilati daerah anogenital anak kucing. Oleh karena itu, pengasuh harus meniru hal ini dengan memijat lembut area ano-genital anak kucing menggunakan kain lembab hangat atau bola kapas. Hal ini harus dilakukan setelah setiap pemberian makan, dan setiap anak kucing harus buang air kecil dan buang air besar setidaknya sekali sehari
Itulah beberapa tips mengasuh si bayi kucing yang yatim. Jika terdapat kebingungan atau masalah dalam pengasuhan, jangan ragu menghubungi dan berkonsultasi pada Dokter Hewan terdekat ya..
Sumber :
ASPCA Pro, Feline Foster Care Guide,
https://www.aspcapro.org/sites/default/files/aspcapro-feline-foster-care-guide.pdf
Artikel Terkait :
Kucing Sehat = Pola Makan Tepat
Kucing Sehat =Pola Makan Tepat Kucing membutuhkan air minum yang bersih dan segar setiap saat. Kucing membutuhkan asupan pola makan yang seimbang untuk tetap bugar dan sehat, selain itu mereka membutuhkan makanan yang hanya dapat diperoleh dari produk berbasis daging...
Apa itu Animal Hoarding?
Menurut Asosiasi American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA) animal Hoarding adalah suatu isu kompleks dimana seseorang yang menampung hewan melebihi dari kemampuan yang mereka miliki. Isu ini cukup kompleks karena isu ini mencakup tentang...
Enam Fakta Tentang Kuda
Enam FaktaTentang Kuda Oleh: Drh.Mikeu Paujiah, Dipl.MontessoriSumber : http://www.four-paws.org/campaigns-topics/topics/help-for-horses/10-fact-about-horses. http://www.horseandhound.co.uk/features/how-horses-learn-operant- conditioninng-811359 ...
5 Tips melatih masalah gonggongan pada Anjing yang sesuai dengan animal welfare
5 Tips melatih Masalah Gonggongan Pada Anjing yang Sesuai dengan Animal Welfare Anjing berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh dan suara (gonggongan). Frekuensi Gonggongan bisa bervariasi dari jarang sampai berlebihan. Hal ini perlu dipahami oleh pemilik, bahwa...
Kenapa Anjing Menggonggong
Kenapa Anjing Menggonggong Jika manusia bisa berbicara untuk berkomunikasi, anjing menggunakan bahasa tubuh (mis: menggoyangkan ekornya) dan suara (gonggongan) untuk berkomunikasi dengan manusia, sesama anjing dan hewan lainnya. Menggonggong adalah perilaku normal...
Pedoman Perilaku Kucing
Pedoman Perilaku Kucing Oleh : Drh.Mikeu Paujiah, Dipl.Montessori Manfaat hidup dengan hewan peliharaan kini sudah banyak diketahui. Dengan mencegah dan memahami masalah perilaku, kita punya kesempatan untuk melindungi dan memperkuat ikatan manusia-hewan peliharaan...