Tips Menjaga Kesehatan Perilaku dan Mental Hewan di Shelter

Kesehatan Perilaku Dan Mental hewan di Shelter sangat dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan mental dan perilaku serta kebutuhan fisik dari hewan tersebut

Oleh: drh.Mikeu Paujiah, Dipl.Montessori

Setiap hewan memiliki kebutuhan psikologis yang dipengaruhi oleh spesies, genetik, sosial, kepribadian
dan pengalaman hewan tersebut. Perawatan perilaku disesuaikan dengan kondisi hewan serta pengalamannya berada di dalam sebuah populasi.

Setiap hewan butuh kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik. Hewan membutuhkan lingkungan yang membuat mereka dapat beristirahat dengan nyaman, bebas dari rasa takut, cemas, frustasi, dan memiliki kebebasan untuk mengekspresikan perilaku alamiah mereka.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika hewan masuk shelter untuk meminimalisir ketidaknyaman dan
sebagai antisipasi ketika hewan berprilaku abnormal

1. Observasi ketika hewan masuk ke shelter

Buatlah catatan mengenai perilaku hewan tersebut saat masuk shelter. Adanya pencatatatan atau observasi perilaku hewan saat masuk, berguna untuk mengatasi masalah prilaku yang akan ditimbulkan. Selain itu observasi perilaku hewan pada saat datang juga membatu para staf memberikan perlakuan yang tepat untuk hewan tersebut (baca 8 poin observasi hewan di shelter)

2. Meminimalkan stress

Selama proses masuk ke tempat baru, hewan akan mengalami ketakutan dan kecemasan, hal ini harus diperhatikan oleh staf shelter, misalnya menempatkan hewan di tempat tidak terlalu banyak cahaya, terlalu berisik dan ada tempat untuk bersembunyi, tempat makan dan minum, ada tempat defekasi, tempat untuk tidur dan bermain yang disesuaikan perilaku alamiahnya. Lingkungan baru hewan sebaiknya membantu hewan menunjukan perilaku alamiahnya

3. Evaluasi Prilaku

Assessment perilaku dilakukan sejak hewan datang ke shelter hingga sepanjang hewan tinggal di shelter. Semua bentuk perilaku hasil assessment hewan saat datang dan selama tinggal harus dimasukkan dalam catatan hewan tersebut. Tujuannya adalah untuk memudahkan staf untuk memberikan perlakuan dan memenuhi kebutuhan perilaku jika ditemukan prilaku yang abnormal.

Seluruh staf harus dilatih untuk mengenali bahasa tubuh dan perilaku lain hewan yang menunjukan stress seperti cemas, ketakutan, kesakitan, frustasi, agresif, tidak mau bersosilasi dengan yang lain, takut disentuh, tidak mau makan,dan prilaku lain yang abnormal.

Staf juga harus mengenali prilaku yang menunjukan keberhasilan hewan beradaptasi dengan tempat barunya, seperti, nafsu makan baik, tidur nyenyak, mau bersosialisasi, mau bermain, dll.

4. Membuat Rutinitas

Buatlah runitas yang tetap untuk hewan. Rutinitas membantu untuk mengurangi stress. Ketika Kegiatan dilakukan secara rutin, hewan mampu mengatasi kecemasannya ketimbang kegiatan yang tidak terprediksi. Kapan jadwal makan, jadwal bermain, jadwal tidur (lampu redup). Semua harus tetap sama dari hari ke hari.

Sumber tulisan :
guideline shelter AVS