
Tips Praktis Street Feeding
Oleh : Drh. Mikeu Paujiah dan Maryam, S. Kom
Keresahan masyarakat mengenai populasi hewan jalanan memang tidak terbantahkan. Pasalnya, Kucing betina adalah salah satu jenis hewan yang paling produktif dalam hal reproduksi. Dalam satu tahun, kucing betina dapat melahirkan hingga 3-4 kali. Masa kehamilan kucing adalah sekitar 2 bulan atau 63-65 hari.
Rata-rata satu kucing betina melahirkan 4 bayi kucing. Tentu bisa dibayangkan jika siklus reproduksi ini tidak dikendalikan. Over Populasi kucing dapat mudah terjadi jika ini dibiarkan begitu saja.

Gambar 1. JAAN Domestic Shelter
Masalah populasi dapat dikendalikan dengan melakukan sterilisasi hewan. Anda dapat menghubungi Dokter Hewan terdekat, atau Organisasi yang mempunyai Program Sterilisasi Hewan Jalanan. Salah satu organisasi yang sering melakukan kegiatan sterilisasi hewan jalanan adalah Klinik Hewan Jalanan oleh JAAN Domestic.
Untuk lingkungan bersih, tentu tips termudah untuk street feeding adalah sebagai berikut:
1. Berikan makanan secukupnya saja. Sekitar satu Sendok makan dapat diberikan untuk satu ekor kucing.

3. Tunggu kucing selama makan makanan kita hingga selesai. Setelah itu, bereskan kembali sisa makanan dan juga alas/tempat makanan.
2. Lapisi makanan dengan piring atau alas kertas. Jangan berikan makanan langsung di atas tanah tanpa lapisan yang bersih.


Aktivitas Street Feeding sangat bermanfaat untuk kesejahteraan hewan yang tak bertuan. Jika dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab, aktivitas ini akan dapat memberikan dampak positif bagi hewan yang membutuhkan.
Artikel Terkait :
Adopsi Lebih Baik
Anda akan membantu mengurangi perdagangan anjing dan peternakdaging ilegal. Anda turut mendukung Lembaga Non Profit Penyelamat Hewan. Biaya adopsi yang anda keluarkan lebih berguna daripada membeli.
KENAPA PERLU STERILISASI?
Jika hewan tidak disteril, pemilik hewan peliharaanberkontribusi terhadap masalah over populasi hewan peliharaan. Masalah selanjutnya yang dihadapi pemilik adalah harus menemukan rumah untuk semua anak anjing dan kucing yang dilahirkan tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab dari banyaknya anjing terlantar dan tersiksa karena keberadaannya tidak diinginkan sehingga dibuang dan menyebar di jalan-jalan atau pemukiman. Dan sebagai pemilik hewan yang bertanggungjawab seharunya pemilik tidak membiarkan hewan peliharaannya untuk berkembang biak dan berkontribusi terhadap masalah overpopulasi.
PENDATAAN HEWAN PELIHARAAN PROPINSI DKI JAKARTA DENGAN SISTEM MICRO-CHIP TERKOMPUTERISASI
Setiap pendataan dan pemasangan microchip pada hewan peliharaan, data hewan yang telahterdaftar akan secara langsung diinput ke dalam sistem komputer Pemda DKI Jakarta, dan data tersebut dapat diakses secara mudah oleh masyarakat umum bila diperlukan. Manfaat lainnya adalah masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hewan peliharaan akan lebih mudah mengidentifikasi bila hewan peliharaan mereka hilang. Pemasangan sistem microchip juga menunjukkan bahwa anda adalah pemilik hewan yang bertanggung jawab.
Hewan Terlantar, Siapa Saja Mereka?
Hewan terlantarSiapa saja mereka?Konten oleh : Angelous Bobby Fernando,Founder Adopsi AppSebuah aplikasi mobile untuk mengadopsi dan mengadopsikan hewan domestik, seperti anjing dan kucingScan untukdownload!Artikel Terkait
Dampak dari Ledakan Populasi Hewan Terlantar
Dampak dari Ledakan Populasi Hewan TerlantarKonten oleh : Angelous Bobby Fernando, Founder Adopsi App*This information powered by ADOPSI APPArtikel Terkait
Lindungi Anabul Kesayangan: Tips Aman untuk Anjing dan Kucing saat Gempa Bumi
Gempa bumi besar yang terjadi belakangan ini di Jepang dan Taiwan menimbulkan banyak korban, tidak hanya dari manusia namun juga hewan peliharaan. Sebagai pemilik hewan peliharaan yang baik, kita perlu siap siaga melindungi mereka saat situasi darurat terjadi. Terlebih lagi, kita tinggal di Indonesia yang juga rawan dengan bencana gempa bumi karena berada di jalur pertemuan tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Ketika gempa melanda, anjing dan kucing yang ketakutan mungkin akan bereaksi secara naluriah dan bersembunyi atau berkeliaran di tempat yang berbahaya. Supaya anabul tetap aman ketika gempa melanda, yuk simak beberapa tips di bawah ini