
Viral Boleh, Tapi Hewan Bukan Tren Sesaat!
Oleh : Drh. Mikeu Paujiah dan Maryam
Belakangan ini, video lucu anak anjing, kucing eksotis, hingga reptil menggemaskan membanjiri media sosial. Banyak yang tergoda membeli hewan peliharaan secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Sayangnya, keputusan yang diambil karena tren ini kerap berakhir tragis: hewan yang ditelantarkan, dikembalikan, atau bahkan dilepasliarkan. Padahal, memelihara hewan adalah komitmen seumur hidup yang membutuhkan edukasi, kesiapan, dan tanggung jawab. Mari kita bahas mengapa penting memahami konsekuensi sebelum memutuskan memelihara hewan.
Fenomena Impulsif: Dari Tren ke Masalah Serius
Di era media sosial, viralitas bisa menciptakan tren sesaat. Misalnya, saat seekor kucing ras tertentu populer, permintaan langsung melonjak. Pet shop dan breeder memanfaatkan momen ini untuk menjual lebih banyak. Padahal:
- Banyak pembeli belum memahami kebutuhan spesifik hewan tersebut.
- Biaya perawatan jangka panjang sering diabaikan.
- Tidak semua hewan cocok untuk setiap rumah tangga.
Fenomena ini bukan sekadar soal tren, melainkan sudah menjadi isu kesejahteraan hewan yang memprihatinkan.
Mengapa Edukasi Sebelum Membeli Sangat Penting
Sebelum membeli hewan peliharaan, penting untuk memahami beberapa hal mendasar:
- Kebutuhan spesifik: makanan, kandang, lingkungan, dan stimulasi mental.
- Biaya perawatan: vaksin, kesehatan, grooming, hingga asuransi.
- Usia harapan hidup: beberapa hewan hidup belasan hingga puluhan tahun.
- Komitmen waktu: jadwal harian untuk memberi makan, membersihkan, dan bermain.
Bahkan organisasi internasional seperti World Animal Protection menekankan pentingnya edukasi sebelum adopsi atau pembelian hewan.
Hewan Bukan Barang Konsumsi Sesaat
Berbeda dengan barang yang bisa dikembalikan, hewan adalah makhluk hidup dengan emosi dan kebutuhan. Jika merasa belum siap, ada alternatif lain seperti:
- Mengunjungi shelter dan ikut program volunteering.
- Foster care sementara.
- Edukasi anak melalui program edukasi animal welfare.
Bila Anda ingin tahu lebih dalam tentang cara mengajarkan empati pada anak melalui interaksi dengan hewan, baca juga artikel kami: Anak & Hewan Peliharaan: Teman Main, Guru Empati yang Tak Terduga.
Mari Menjadi Pemelihara yang Bertanggung Jawab
Memutuskan memelihara hewan seharusnya dilandasi cinta dan kesiapan, bukan sekadar mengikuti tren. Dengan edukasi yang tepat, hewan peliharaan bisa menjadi anggota keluarga yang bahagia dan terawat seumur hidupnya. Yuk, bijak sebelum memutuskan: tanyakan pada diri sendiri, “Sudah siapkah saya berkomitmen?”