KESEJAHTERAAN HEWAN
DALAM RANTAI PASOKAN
BAGAIMANA KAMI BISA
MEMBANTU?

Konten oleh :

Natalie Stewart, Co-Founder JAAN

Berbagai perusahaan internasional telah berkomitmen untuk berubah secara bertahap dengan menjadikan
pemasok telur bebas kandang dalam rantai pasok mereka. Lihat siapa saja yang telah menyatakan perubahan
dan periksa kebijakan mereka di bawah ini.

BAGAIMANA CARA BERINVESTASI DI
PETERNAKAN BEBAS KANDANG?

Farm Animal Care Alliance merekomendasikan produsen untuk mengadopsi sistem peternakan yang dapat disertifikasi sebagai “Bersertifikat Manusiawi” yang sertifikasinya sudah tersedia di Asia Tenggara.

Ada banyak hal yang harus dipastikan dalam sistem bebas kandang untuk memastikan kesejahteraan yang memadai, seperti :

  • Kepadatan maksimum
  • Jumlah sarang dan tempat bertengger yang cukup.
  • Ruang yang cukup untuk area buang kotoran atau tempat tidur Penggunaan pemangkasan paruh, bukan
    pemotongan paruh Kondisi yang baik untuk rumah pullet.
  • Jumlah tempat air minum yang cukup
  • Periode pencahayaan
  • Ventilasi
  • Tidak menggunakan pakan berbahan produk sampingan hewan.
  • Tidak menggunakan imbuhan pakan untuk pertumbuhan.
  • Antibiotik dan koksidiostat hanya dapat diberikan untuk alasan terapeutik

 

Dengan menghargai standar-standar ini sejak awal, peternakan Anda akan siap untuk mendapatkan sertifikasi kesejahteraan hewan dan dipandang sebagai pemasok yang dapat diandalkan untuk bisnis besar yang
mengadopsi kebijakan telur bebas kandang.

KEUNTUNGAN TAMBAHAN:
MENINGKATNYA KEAMANAN PANGAN

Telur kerap terkontaminasi oleh salmonella, bakteri yang membuat ribuan orang sakit di seluruh dunia setiap tahun dan bahkan bisa membunuh, terutama anak-anak.
Otoritas Keamanan Makanan Eropa melakukan penelitian besar dengan membandingkan kontaminasi salmonella
dalam sistem kandang versus kandang bebas.

Analisis ini menemukan 43% kemungkinan kontaminasi Salmonella Enteritidis lebih rendah di sistem bebas
kandang, di mana ayam dibesarkan di gudang tertutup, bukan di kandang baterai. Dalam produksi telur organik,
kemungkinan kontaminasi Salmonella adalah 95% lebih rendah. Dalam sistem produksi umbaran, peluangnya
adalah 98% lebih rendah.

Untuk Salmonella Typhimurium, ada 77% kemungkinan kontaminasi salmonella lebih rendah di sistem bebas
kandang dibandingkan dengan di kandang baterai dan 93% kemungkinan lebih rendah di sistem organik dan
sistem umbaran.

Untuk serotipe Salmonella lainnya, dibandingkan dengan sistem dimana ayam hidup di kandang baterai, ada
kemungkinan 96% lebih rendah di sistem lumbung, peluang 98% lebih rendah pada peternakan organik, dan
99% kemungkinan lebih rendah pada unggas yang hidup bebas (umbaran)..

Itu berarti peluang kontaminasi setidaknya 25 kali lebih besar pada peternakan yang membatasi ayam di
kandang baterai dibandingkan dengan sistem bebas kandang. Analisis Otoritas Keamanan Makanan Eropa
menyimpulkan: “Pemeliharaan kawanan unggas dalam kandang baterai lebih memungkinkan terkontaminasi
dengan Salmonella.”

Topik penting lainnya adalah penggunaan antibiotik. Dalam sistem pengurungan intensif, yang juga disebut
peternakan pabrik (factory farming), sangat umum bahwa hewan akan diberikan antibiotik terus menerus,
bahkan ketika mereka tidak sakit. Saat ini terbukti bahwa praktik yang tidak bertanggung jawab ini memberi
asupan bagi peningkatan bakteri super yang resisten terhadap antibiotik.

Organisasi Kesehatan Dunia telah mengeluarkan peringatan bahwa jika kita tidak menghentikan penggunaan
antibiotik yang tidak bertanggung jawab dalam pengobatan manusia dan hewan, kita akan menghadapi era
pasca antibiotik di mana penyakit yang dapat disembuhkani akan bisa mematikan.

DAMPAK BURUK KE LINGKUNGAN
YANG LEBIH RENDAH

Di peternakan yang menggunakan sistem alami – seperti bebas kandang, umbaran dan organik- hewan ternak kebanyakan hanya diberi makanan vegetarian. Di sisi lain, peternakan pabrik (factory farming) menggunakanpakan ternak berbahan hewani – seperti tepung ikan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kita dapat mengurangi dampak buruk ke lingkungan dari peternakan ayam telur, misalnya, dengan hanya menggunakan pakan vegetarian. 

Para peneliti dari University of British Columbio telah menyimpulkan bahwa jika ayam yangdigunakan untuk menghasilkan telur hanya menerima makanan organik dan vegetarian, emisi CO2 dari peternakan ayam pe telur dapat berkurang lebih dari 50%. Penggunaan tepung ikan sebagai pakan hewan ternak mengundang banyak keprihatinan..

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekitar 15 juta ton ikan liar yang ditangkap setiap tahun untuk menghasilkan tepung ikan dan sebagian besar digunakan untuk pakan di peternakan ayam.

PBB juga menyatakan bahwa lebih dari 70% perikanan dunia merupakan hasil eksploitasi berlebihan.

Beberapa spesies ikan yang ditangkap telah mengalami kepunahan secara komersial, dan lebih banyak lagi yang hampir punah.

Keadaan lautan kita dan ancaman oleh perubahan iklim adalah masalah yang tidak dapat diabaikan. Inilah saatnya untuk merawat dan mendukung peternakan yang ramah lingkungan yang hanya menggunakan pakan vegetarian